KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP
Kepribadian
Kepribadian merupakan ciri watak
seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian
sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang.
Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok
dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian
sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi
atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut
(bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana
ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia
mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Nilai-Nilai Individu
Nilai (value) merupakan kata sifat
yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang
menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya
bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu.
Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang
atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala
dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah
masa lampau kita.
Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p.
192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola
seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan
sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan
waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan
(minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar
(opini). Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas,
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
status sosialnya.
Gaya hidup seseorang menunjukkan
pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat,
dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara
cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus
berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.Gaya
hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera priadan wanita berbeda), kebiasan dan
perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan
untuk menikmati hidup. Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1.Pemasar dapat menggunakan gaya
hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2.Pemahaman gaya hidup konsumen
juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3.Jika gaya hidup diketahui, maka
pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
4.Mengetahui gaya hidup konsumen,
berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup
mereka.
Jadi, Kepribadian nilai dan gaya
hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada
pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai
sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor
pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme.
Pengukuran Ganda Perilaku Individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan
manfaat produk yang diharapkan. Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan
pembelian terdiri dari :
1.Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari
pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau
kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan
sejumlah keadaan yang diinginkan.
2.Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin
mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan
konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia
cenderung akan membelinya.
3.Pengevaluasian Alternatif
Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan
situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan
kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
4.Keputusan Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara
umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai,
tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan
keputusan pembelian.
5.Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya
berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa
puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting
diperhatikan oleh pemasar.
Sumber
http://lhibie.blogspot.com/2011/12/kepribadiannilai-gaya-hidup.html