Selasa, 07 Mei 2013

MANFAAT BERSEDEKAH


            Keutamaan Manfaat sedekah untuk umat tentu adalah mendapatkan pahala, tapi selain itu ada berbagai cerita tentang keajaiban nikmatnya setelah mendapatkan sedekah.Tentu sangat menyenangkan selain dapat membantu orang lain kita juga mendapatkan sesuatu juga untuk diri kita. Tentu yang dimaksud adalah jika kita memberikannya secara iklas tanpa mengharap apapun, memang sulit tapi berusahalah.

Berikut beberapa manfaat dan nikmatnya sedekah yang dapat ditemukan di dalam AL-Qur’an dan Hadist:
1. Manfaat sedekah: Bertambahnya rezeki. Rasulullah saw bersabda: Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)
2. Keutamaan Keajaiban sedekah adalah  mensucikan jiwa. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)

Anda ingin kaya?? Bersedekahlah karena itu melipat gandakan kekayaan serta menabung untuk akherat. Bersedekah tidak akan membuat anda jatuh miskin.

KEUNIKAN SUKU SUNDA


            Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Lampung. Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 19,91% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda.Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya.
            Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang.[2] Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka.

HUBUNGAN ANTARA SESAMA MANUSIA
            Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh sikap “silih asih, silih asah, dan silih asuh”, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan, seperti tampak pada ungkapan-ungkapan berikut ini:
ü  Kawas gula jeung peueut yang artinya hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih.
ü  Ulah marebutkeun balung tanpa eusi yang artinya jangan memperebutkan perkara yang tidak ada gunanya.
ü  Ulah ngaliarkeun taleus ateul yang artinya jangan menyebarkan perkara yang dapat menimbulkan keburukan atau keresahan.
ü  Ulah nyolok mata buncelik yang artinya jangan berbuat sesuatu di hadapan orang lain dengan maksud mempermalukan.
ü  Buruk-buruk papan jati yang artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita, orang tua tentu dapat mengampuninya.

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN NEGARA DAN BANGSANYA
            Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya, menurut pandangan hidup orang Sunda, hendaknya didasari oleh sikap yang menjunjung tinggi hukum, membela negara, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Pada dasarnya, tujuan hukum yang berupa hasrat untuk mengembalikan rasa keadilan, yang bersifat menjaga keadaan, dan menjaga solidaritas sosial dalam masyarakat. Masalah ini dalam masyarakat Sunda terpancar dalam ungkapan-ungkapan:
ü  Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balarea (harus menjunjung tinggi hukum, berpijak kepada ketentuan negara, dan bermupakat kepada kehendak rakyat.
ü  Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka).
ü  Nyuhunkeun bobot pangayon timbang taraju (memohon pertimbangan dan kebijaksanaan yang seadil-adilnya, memohon ampun)

KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
ü  Babad Cerbon
ü  Cariosan Prabu Siliwangi
ü  Carita Ratu Galuh
ü  Carita Purwaka Caruban Nagari
ü  Carita Waruga Guru
ü  Kitab Waruga Jagat
ü  Layang Syekh Gawaran
ü  Pustaka Raja Purwa
ü  Sajarah Banten
ü  Suluk Wuyung Aya
ü  Wahosan Tumpawarang
ü  Wawacan Angling Darma
ü  Wawacan Syekh Baginda Mardan
ü  Kitab Pramayoga/jipta Sara

PROPOSAL PENELITIAN

Judul : “STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PERUMAHAN PONDOK PEKAYON INDAH, BEKASI”
Pembimbing : Anastha Ginting
Penulis : Fanny Rindayani / 12210599


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang masalah
            Bakso merupakan salah satu bentuk hasil olahan dari daging dan dikenal sebagai makanan jajanan dengan tingkat permintaan yang tinggi. Bakso dengan bahan baku daging sapi lebih populer dan telah memasyarakat. Menurut Monoarfa (2009), yang merupakan ketua Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (National Meat Processor Assosiation), mengatakan bahwa omzet industry pengolahan daging mencapai Rp 1 triliun rupiah per tahun dengan kebutuhan daging sapi 75 ton per hari. Perkembangan industri bakso sangat dipengaruhi oleh perilaku kewiraswastaanlkewirausahaan pedagang bakso dalam melakukan keputusankeputusan yang berkaitan dengan kegialan usahanya.(Yuliandini:2000)
            Kenyataan tersebut menjadikan usaha bakso terus mengalami peningkatan, karena dengan modal yang tidak terlalu besar dapat mendirikan usaha bakso. Bagi pengusaha yang ingin mendirikan usaha bakso atau mungkin pengusaha bakso yang ingin memperluas usahanya dengan membuka cabang baru, usaha ini dapat dimulai dengan cepat dan mudah.
            Namun pendirian usaha ini harus melihat dari minat konsumen dan beberapa aspek. Penentuan lokasi yang mudah diakses dan strategis, kebersihan tempat dan fasilitas yang nyaman dan lengkap menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh pengusaha agar usaha ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan keuntungan dan dapat memuaskan hati pelanggan.
            Bakso Tip Top berencana untuk membuka cabang baru yang dapat menambah jumlah pelanggan dan meningkatkan pendapatannya. Namun dalam pelaksanaannya, Bakso Tip Top ini memiliki berbagai kendala seperti jumlah modal yang dibutuhkan, legalitas tempat usaha dan sumber daya manusia (SDM) yang digunakan. Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna memberikan informasi untuk Bakso Tip Top dengan judul “STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PERUMAHAN PONDOK PEKAYON INDAH, BEKASI”

1.2       Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah layak atau tidaknya Bakso Tip Top untuk membuka cabang baru di Pondok Pekayon Indah dan untuk mengetahui besarnya nilai Payback Period(PI), Net Present Value(NPV), Profitability Index(PI) dengan menggunakan data keuangan tahun 2012 pada cabang yang lama.

1.3       Tujuan Penelitian
            Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada Bakso Tip Top layak atau tidaknya jika dilakukan pembukaan cabang baru di Bakso Tip Top di Pondok Pekayon Indah, Bekasi, dengan memperhatikan 7 aspek studi kelayakan bisnis, yaitu: Aspek Ekonomi Sosial, Aspek Hukum, Aspek Managemen dan Organisasi, Aspek pasar dan Pemasaran, Aspek Keuangan. Dan untuk mengetahui besarnya nilai Payback Period(PI), Net Present Value(NPV), Profitability Index(PI) dari investasi tersebut.

1.4       Batasan Masalah
            Dalam penelitian ilmiah ini, penulis membatasi masalah pembahasannya dengan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan yang dilihat dari aspek keuangan yang meliputi: Payback Period(PI), Net Present Value(NPV), Profitability Index(PI) dengan menggunakan data keuangan tahun 2012 pada cabang yang lama.

1.5       Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Praktis
     Dari hasil penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap Bakso Tip Top diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi Bakso Tip Top dalam mengambil keputusan untuk membuka cabang baru.

2.      Manfaat Akademis
Dari hasil penelitian ilmiah yang dilakukan maka diharapkan dapat memberikan manfaat dan ilmu bagi penulis dan pembaca yang lain. Untuk mempraktikan ilmu yang sudah didapat selama bangku perkuliahan terutama ilmu yang sudah didapat selama bangku perkuliahan terutama mata kuliah studi kelayakan bisnis.

1.6       Metodologi Penelitian
            Metodologi penelitian yang digunakan sebagai dasar adalah sebagai berikut:

1.6.1    Objek Penelitian
Objek Penelitian dalam penyusunan penulisan ilmiah ini diperoleh dari Bakso Tip Top yang berlokasi di Jl. Raya Pekayon Bekasi Selatan 17148.

1.6.2    Data atau Variabel
            Data atau variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkiraan pendapatan Bakso Tip Top pada tahun 2012.

1.6.3    Metode Pengumpulan Data atau Variabel
1.      Riset Lapangan:
Semua informasi didapatkan secara langsung dari pemilik usaha baik data primer dan data sekunder yang diperlukan oleh peneliti.
2.      Metode Keperpustakaan
   Dengan cara membaca dan mempelajari penelitian ilmiah, internet, dan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang penulis teliti.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Investasi
S       Sebelum mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui pengertian investasi.
Menurut Ahmad Subagyo (2008 : 14) investasi adalah aktifitas pembelian produktif yang bertujuan untuk memperbesar kekayaan (asset).
Menurut Suad Husnan (2005 : 5) investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.
Menurut William F.S (Kasmir dan Jakfar 2012 : 5) Investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan datang. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian mengharapkanpengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan dating (dalam waktu tertentu).
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, maka investasi pun dibagi dalam beberapa jenis:
1.Investasi nyata (real investment) merupakan investasi yang dibua dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.
2.Investasi financial (financial investment) merupakan investasi yang dibuat dalam bentuk kontak kerja, pembelian saham, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.
  2.1.2 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husein (2007 : 24) studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisa layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 7) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnisyang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Kelayakan sendiri mempunyai arti penelitian yang dilakukan secara mendalam dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 7)
Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 7)


     2.1.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 11) terdapat beberapa keuntungan dengan adanya kegiatan bisnis baik bagi perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat, antara lain:
        a. Memperoleh keuntungan
Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan memberikan keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik bisnis. Keuntungan ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya.
        b. Membuka peluang pekerjaan
  Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat, baik yang terlibat langsung dengan usaha atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha. Adanya peluang pekerjaan ini akan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha tersebut.
     c. Manfaat ekonomi
         Secara umum manfaat ekonomi antara lain:
Menambah junlah barang dan jasa,
Meningkatkan mutu produk,
Meningkatkan devisa,
Menghemat devisa
     d. Tersedia sarana dan prasarana
Bisnis yang akan dijalankan disamping memberikan manfaat seperti diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi masyarakat sekitar bisnis yang akan dijalankan.
     e. Membuka isolasi wilayah
Wilayah yang tadinya tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat  akan menjadi lebih baik.
     f. Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan pembangunan
Dengan adanya proyek atau usaha biasanya pekerja yang bekerja di dalam proyek dating dari berbagai suku bangsa. Pertemuan dari berbagai suku akan dapat meningkatkan persatuan.


2.1.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:
a.Menghindari risiko kerugian
Bertujuan untuk meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

b.Memudahkan perencanaan
Perencanaan tersebut meliputi jumlah dana, waktu pelaksanaan, lokasi, orang yang melaksanakan, cara menjalankan, serta keuntungan yang diperoleh.
c.Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
d.Memudahkan pengawasan
Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
e.Memudahkan pengendalian
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai

2.1.5 Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 9) secara umum, faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai sekalipun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan sempurna sebagai berikut:
1.Data dan informasi yang tidak lengkap
pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada dan bisa saja data tersebut tidak dapat dipercaya atau palsu.
2.Tidak teliti
Dalam hal ini tim studi kelayakan bisnis perlu melatih atau mencari tenaga yang benar-benar ahli di bidangnya, sehingga faktor ketelitian menjadi jaminan.
3.Salah perhitungan
Dalam melakukan perhitungan bisa jadi si penstudi melakukan kesalahan, misalnya dalam penggunaan rumus atau cara menghitung, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4.Pelaksanaan pekerjaan salah
Apabila para pelaksana lapangan tidak mengerjakan proyek secara benar  maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar.
5.Kondisi lingkungan
Perubahan lingkungan seperti perubahan ekonomi, politik, hokum, sosial atau bencana alam bisa mempengaruhi kegagalannya.
6.Unsur sengaja
Kesalahan yang sangat fatal adalah faktor kesengajaan untuk berbuat salah sehingga menyebabkan gagal suatu proyek atau usaha.

2.2 Kajian Penelitian Sejenis
Judul : Studi Kelayakan Industri Pengolahan Rotan di  Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Nama : Saputera, Rusan, Takari, Sintani (ISSN: 1411-6340)
Objek penelitian yaitu Industri Pengolahan Rotan yang ingin member gambaran yang jelas tentang kelayakan pengembangan industri pengolahan rotan di Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur dengan menggunakan metode NPV, IRR dan PI. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh
Waktu pengembalian investasi dengan menggunakan Payback Period adalah 5 tahun  dari ekonomis pabrik dihitung 10 tahun.
Nilai NPV menunjukkan hasil positif dengan nilai yang dihasilkan adalah Rp 4.581.128.722, maka usulan tersebut dapat diterima.
IRR menunjukkan nilai 45.725% dimana IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang telah ditetapkan sebesar 12%, maka usulan tersebut dapat diterima.



Judul : Kajian Pengembangan Usaha IKM Pangan  Komoditas Roti dan Kue di Kota Bogor (Studi Kasus Brownied  Elsari,Bogor).
Nama : Purnawan, Limbong, Hartoyo (ISSN: 2085-8418)

Objek penelitian yaitu Brownies Elsari yang ingin analisa tentang kelayakan bisnis dan pengembangan usaha dengan menggunakan metode NPV, IRR dan Payback Period. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh :

Waktu pengembalian modal dengan menggunakan metode payback period adalah dalam waktu 18 bulan 4 hari.
NPV menunjukkan hasil yang positif yaitu Rp 267.157.761, maka usulan dapat diterima.
IRR menunjukkan hasil 132.35% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan 10%, maka usulan dapat diterima.
2.3 Alat Analisis
2.3.1 Payback Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri).(Kasmir dan Jakfar 2012 :101)

2.3.2 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (NPV of proceed) dan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present value. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 103)

2.3.3 Profitabilty Index (PI)
Profitability index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
            Objek penelitian yang dilakukan dalam penulisan ilmiah ini adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu Bakso Tip Top    yang  berlokasi di Jl. Pekayon jaya no.7 Bekasi Selatan.


3.2 Data/variable yang Digunakan
            Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah perkiraan    pendapatan dari aset-aset yang baru pada Bakso Tip top untuk tahun 2012  kedepan.


3.3 Metode Pengumpulan Data
            Metode pengumpulan data dan keterangan serta informasi yang  relevan, penulis melakukannya dengan cara:
1.      Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap objeknya guna mendapatkan data-data primer maupun sekunder yang diperlukan untuk penelitian ilmiah ini.
2.      Penelitian di Perpustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari data-data yang diperlukan sebagai landasan teoritas untuk menganalisa data yang diperoleh dilapangan. Dengan kata lain pengumpulan data melalui buku-buku yang ada di dalam kepustakaan ataupun luar kepustakaan.


3.4 Alat Analisis yang Digunakan
     3.4.1  Payback Period (PP)
              Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri).(Kasmir dan Jakfar 2012 :101)
              


     3.4.2  Net Present Value (NPV)
         Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan           perbandingan antara PV kas bersih (NPV of proceed) dan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah      yang kita kenal dengan net present value. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 103)
         Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa PV kas         bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan       menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu.
       

3.4.3  Profitabilty Index (PI)

            Profitability index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
           







LAPORAN


Definisi Laporan
Definisi laporan menurut F X Soedjadi :
Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.  
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).

Macam-macam Laporan Ilmiah
         Ada berbagai macam laporan dilihat dari berbagai aspek antara lain :
·         Ditinjau dari maksud pelaporan, terdapat :
a.      Laporan informative
Yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
b.      Laporan rekomendasi
Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
c.       Laporan analitis
Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
d.      Laporan Pertanggung jawaban
Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).


e.       Laporan Kelayakan (feasibility report)
Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

·         Ditinjau dari bentuk laporan, terdapat :
a.      Laporan berbentuk memo
Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
b.      Laporan berbentuk surat
Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
c.       Laporan berbentuk naskah
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
d.      Laporan berbentuk campuran
Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.

·         Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :
a.  Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.
b.  Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.
c.  Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.


·         Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :
a.  Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.
b.   Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.

·         Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :
a.   Laporan lisan, disampaikan secara lisan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon, wawancara dan sebagainya.
b.      Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.

·         Ditinjau dari waktu penyampaian, terdapat :
a.      Laporan Insidental
     Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
b.      Laporan Periodik
   Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

Fungsi Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut:
1.  Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik.             Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat       dievaluasi.
2.   Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
3. Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian     selanjutnya.  Secara ringkas, laporan memiliki fungsi informasi, pengawasan, pengambilan keputusan, dan pertanggung jawaban.

4.  Sistematika Laporan
Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah :
1.  Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.  Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.  Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.   Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6.   Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut.
          Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Bagian Pembuka
   Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota    penyusunan, dan tahun
b.  Halaman pengesahan (jika perlu)
c.   Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d.      Halaman persembahan (jika perlu)
e.       Prakata;
f.        Daftar isi;
g.      Daftar tabel (jika ada)
h.      Daftar grafik (jika ada)
i.        Daftar gambar (jika ada)
j.        Abstak : uraian singkat tentang isi laporan

Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :

a.      Bab I Pendahuluan
   Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
·         Latar belakang
·         Identitas masalah
·         Pembatasan masalah
·         Rumusan masalah
·         Tujuan dan manfaat


b.      Bab II Kajian Pustaka
   Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

c.       Bab III Metode
     Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.

d.      Bab IV Pembahasan
    Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

e.       Bab V Penutup
    Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan

Bagian Penutup
a.      Daftar Pustaka
b.      Daftar Lampiran
c.       Indeks daftar istilah
  Sifat Laporan
    Laporan yang baik harus ditulis dengan bahasa yang baik dan jelas sehingga menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Di bawah ini adalah sifat-sifat yang harus dikandung oleh sebuah laporan.
a.      Mengandung imaginasi
    Hal ini memiliki pengertian bahwa pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan.
b.      Sempurna dan komplit
  Tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal tersebut diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Selain itu laporan tidak boleh mengandung unsur yang menyimpang dan memihak.
c.       Disajikan secara menarik
    Pelapor harus berusaha menarik perhatian si penerima laporan dengan nilai yang terkandung di dalam laporan.

Manfaat Laporan Penelitian
   Peneliti haruslah menyusun laporan hasil penelitian dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian akan bermanfaat khususnya bagi pihak-pihak sebagai berikut :
a.      PENELITI
Manfaat penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :
·         Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
·         Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
·         Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna

b.      PARA ILMUWAN
   Dengan penemuan melalui penelitian, khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.

c.       PEMERINTAH, BIROKRAT DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN
    Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.

d.      MASYARAKAT LUAS
    Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah. Contoh : penemuan listrik, telepon dan televisi.

Sumber :