Pembimbing : Anastha Ginting
Penulis : Fanny Rindayani / 12210599
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang masalah
Bakso merupakan
salah satu bentuk hasil olahan dari daging dan dikenal sebagai makanan jajanan
dengan tingkat permintaan yang tinggi. Bakso dengan bahan baku daging sapi
lebih populer dan telah memasyarakat. Menurut Monoarfa (2009), yang merupakan
ketua Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (National Meat Processor Assosiation), mengatakan bahwa omzet
industry pengolahan daging mencapai Rp 1 triliun rupiah per tahun dengan
kebutuhan daging sapi 75 ton per hari. Perkembangan industri bakso sangat
dipengaruhi oleh perilaku kewiraswastaanlkewirausahaan pedagang bakso dalam
melakukan keputusankeputusan yang berkaitan dengan kegialan usahanya.(Yuliandini:2000)
Kenyataan tersebut menjadikan usaha bakso terus mengalami
peningkatan, karena dengan modal yang tidak terlalu besar dapat mendirikan
usaha bakso. Bagi pengusaha yang ingin mendirikan usaha bakso atau mungkin
pengusaha bakso yang ingin memperluas usahanya dengan membuka cabang baru,
usaha ini dapat dimulai dengan cepat dan mudah.
Namun pendirian usaha ini harus melihat dari minat
konsumen dan beberapa aspek. Penentuan lokasi yang mudah diakses dan strategis,
kebersihan tempat dan fasilitas yang nyaman dan lengkap menjadi faktor yang
harus diperhatikan oleh pengusaha agar usaha ini berjalan dengan lancar dan
mendapatkan keuntungan dan dapat memuaskan hati pelanggan.
Bakso Tip Top berencana untuk membuka cabang baru yang
dapat menambah jumlah pelanggan dan meningkatkan pendapatannya. Namun dalam
pelaksanaannya, Bakso Tip Top ini memiliki berbagai kendala seperti jumlah
modal yang dibutuhkan, legalitas tempat usaha dan sumber daya manusia (SDM)
yang digunakan. Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian guna memberikan informasi untuk Bakso Tip Top dengan judul
“STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO
TIP TOP DI PERUMAHAN PONDOK PEKAYON INDAH, BEKASI”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah layak atau tidaknya Bakso Tip Top untuk
membuka cabang baru di Pondok Pekayon Indah dan untuk mengetahui besarnya nilai
Payback Period(PI), Net Present Value(NPV), Profitability Index(PI) dengan
menggunakan data keuangan tahun 2012 pada cabang yang lama.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan
informasi kepada Bakso Tip Top layak atau tidaknya jika dilakukan pembukaan
cabang baru di Bakso Tip Top di Pondok Pekayon Indah, Bekasi, dengan
memperhatikan 7 aspek studi kelayakan bisnis, yaitu: Aspek Ekonomi Sosial,
Aspek Hukum, Aspek Managemen dan Organisasi, Aspek pasar dan Pemasaran, Aspek
Keuangan. Dan untuk mengetahui besarnya nilai Payback Period(PI), Net
Present Value(NPV), Profitability
Index(PI) dari investasi tersebut.
1.4
Batasan Masalah
Dalam penelitian ilmiah ini, penulis membatasi masalah
pembahasannya dengan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan yang dilihat dari
aspek keuangan yang meliputi: Payback
Period(PI), Net Present Value(NPV),
Profitability Index(PI) dengan
menggunakan data keuangan tahun 2012 pada cabang yang lama.
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Praktis
Dari
hasil penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap Bakso Tip Top diharapkan dapat
memberikan masukan dan informasi yang dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi
Bakso Tip Top dalam mengambil keputusan untuk membuka cabang baru.
2.
Manfaat Akademis
Dari
hasil penelitian ilmiah yang dilakukan maka diharapkan dapat memberikan manfaat
dan ilmu bagi penulis dan pembaca yang lain. Untuk mempraktikan ilmu yang sudah
didapat selama bangku perkuliahan terutama ilmu yang sudah didapat selama
bangku perkuliahan terutama mata kuliah studi kelayakan bisnis.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan sebagai dasar adalah
sebagai berikut:
1.6.1
Objek Penelitian
Objek
Penelitian dalam penyusunan penulisan ilmiah ini diperoleh dari Bakso Tip Top
yang berlokasi di Jl. Raya Pekayon Bekasi Selatan 17148.
1.6.2 Data atau Variabel
Data atau variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perkiraan pendapatan Bakso Tip Top pada tahun 2012.
1.6.3
Metode Pengumpulan Data atau Variabel
1.
Riset Lapangan:
Semua
informasi didapatkan secara langsung dari pemilik usaha baik data primer dan
data sekunder yang diperlukan oleh peneliti.
2.
Metode Keperpustakaan
Dengan
cara membaca dan mempelajari penelitian ilmiah, internet, dan lainnya yang
berkaitan dengan pembahasan yang sedang penulis teliti.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Investasi
S Sebelum mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui pengertian investasi.
Menurut Ahmad Subagyo (2008 : 14) investasi adalah aktifitas pembelian produktif yang bertujuan untuk memperbesar kekayaan (asset).
Menurut Suad Husnan (2005 : 5) investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.
Menurut William F.S (Kasmir dan Jakfar 2012 : 5) Investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan datang. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian mengharapkanpengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan dating (dalam waktu tertentu).
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, maka investasi pun dibagi dalam beberapa jenis:
1.Investasi nyata (real investment) merupakan investasi yang dibua dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.
2.Investasi financial (financial investment) merupakan investasi yang dibuat dalam bentuk kontak kerja, pembelian saham, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.
2.1.2 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husein (2007 : 24) studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisa layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 7) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnisyang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Kelayakan sendiri mempunyai arti penelitian yang dilakukan secara mendalam dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 7)
Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 7)
2.1.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 11) terdapat beberapa keuntungan dengan adanya kegiatan bisnis baik bagi perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat, antara lain:
a. Memperoleh keuntungan
Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan memberikan keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik bisnis. Keuntungan ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya.
b. Membuka peluang pekerjaan
Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat, baik yang terlibat langsung dengan usaha atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha. Adanya peluang pekerjaan ini akan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha tersebut.
c. Manfaat ekonomi
Secara umum manfaat ekonomi antara lain:
Menambah junlah barang dan jasa,
Meningkatkan mutu produk,
Meningkatkan devisa,
Menghemat devisa
d. Tersedia sarana dan prasarana
Bisnis yang akan dijalankan disamping memberikan manfaat seperti diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi masyarakat sekitar bisnis yang akan dijalankan.
e. Membuka isolasi wilayah
Wilayah yang tadinya tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik.
f. Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan pembangunan
Dengan adanya proyek atau usaha biasanya pekerja yang bekerja di dalam proyek dating dari berbagai suku bangsa. Pertemuan dari berbagai suku akan dapat meningkatkan persatuan.
2.1.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:
a.Menghindari risiko kerugian
Bertujuan untuk meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
b.Memudahkan perencanaan
Perencanaan tersebut meliputi jumlah dana, waktu pelaksanaan, lokasi, orang yang melaksanakan, cara menjalankan, serta keuntungan yang diperoleh.
c.Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
d.Memudahkan pengawasan
Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
e.Memudahkan pengendalian
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai
2.1.5 Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 9) secara umum, faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai sekalipun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan sempurna sebagai berikut:
1.Data dan informasi yang tidak lengkap
pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada dan bisa saja data tersebut tidak dapat dipercaya atau palsu.
2.Tidak teliti
Dalam hal ini tim studi kelayakan bisnis perlu melatih atau mencari tenaga yang benar-benar ahli di bidangnya, sehingga faktor ketelitian menjadi jaminan.
3.Salah perhitungan
Dalam melakukan perhitungan bisa jadi si penstudi melakukan kesalahan, misalnya dalam penggunaan rumus atau cara menghitung, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4.Pelaksanaan pekerjaan salah
Apabila para pelaksana lapangan tidak mengerjakan proyek secara benar maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar.
5.Kondisi lingkungan
Perubahan lingkungan seperti perubahan ekonomi, politik, hokum, sosial atau bencana alam bisa mempengaruhi kegagalannya.
6.Unsur sengaja
Kesalahan yang sangat fatal adalah faktor kesengajaan untuk berbuat salah sehingga menyebabkan gagal suatu proyek atau usaha.
2.2 Kajian Penelitian Sejenis
Judul : Studi Kelayakan Industri Pengolahan Rotan di Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Nama : Saputera, Rusan, Takari, Sintani (ISSN: 1411-6340)
Objek penelitian yaitu Industri Pengolahan Rotan yang ingin member gambaran yang jelas tentang kelayakan pengembangan industri pengolahan rotan di Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur dengan menggunakan metode NPV, IRR dan PI. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh
• Waktu pengembalian investasi dengan menggunakan Payback Period adalah 5 tahun dari ekonomis pabrik dihitung 10 tahun.
• Nilai NPV menunjukkan hasil positif dengan nilai yang dihasilkan adalah Rp 4.581.128.722, maka usulan tersebut dapat diterima.
• IRR menunjukkan nilai 45.725% dimana IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang telah ditetapkan sebesar 12%, maka usulan tersebut dapat diterima.
Judul : Kajian Pengembangan Usaha IKM Pangan Komoditas Roti dan Kue di Kota Bogor (Studi Kasus Brownied Elsari,Bogor).
Nama : Purnawan, Limbong, Hartoyo (ISSN: 2085-8418)
Objek penelitian yaitu Brownies Elsari yang ingin analisa tentang kelayakan bisnis dan pengembangan usaha dengan menggunakan metode NPV, IRR dan Payback Period. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh :
• Waktu pengembalian modal dengan menggunakan metode payback period adalah dalam waktu 18 bulan 4 hari.
• NPV menunjukkan hasil yang positif yaitu Rp 267.157.761, maka usulan dapat diterima.
• IRR menunjukkan hasil 132.35% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan 10%, maka usulan dapat diterima.
2.3 Alat Analisis
2.3.1 Payback Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri).(Kasmir dan Jakfar 2012 :101)
2.3.2 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (NPV of proceed) dan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present value. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 103)
2.3.3 Profitabilty Index (PI)
Profitability index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan
dalam penulisan ilmiah ini adalah suatu
badan usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu Bakso Tip Top yang
berlokasi di Jl. Pekayon jaya no.7 Bekasi Selatan.
3.2 Data/variable yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penulisan
ilmiah ini adalah perkiraan pendapatan
dari aset-aset yang baru pada Bakso Tip top untuk tahun 2012 kedepan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dan
keterangan serta informasi yang relevan,
penulis melakukannya dengan cara:
1.
Penelitian di
Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap
objeknya guna mendapatkan data-data primer maupun sekunder yang diperlukan
untuk penelitian ilmiah ini.
2.
Penelitian di
Perpustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari
data-data yang diperlukan sebagai landasan teoritas untuk menganalisa data yang
diperoleh dilapangan. Dengan kata lain pengumpulan data melalui buku-buku yang
ada di dalam kepustakaan ataupun luar kepustakaan.
3.4
Alat Analisis yang Digunakan
3.4.1
Payback
Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas
bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun.
Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan
(dengan catatan jika investasi 100%
menggunakan modal sendiri).(Kasmir dan Jakfar 2012 :101)
3.4.2
Net
Present Value (NPV)
Net
Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (NPV
of proceed) dan PV investasi (capital
outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present value. (Kasmir dan Jakfar 2012 : 103)
Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu
kita harus tahu berapa PV kas bersihnya.
PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi
tertentu.
3.4.3 Profitabilty
Index (PI)
Profitability index (PI) atau benefit
and cost ratio (B/C Ratio) merupakan
rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi
selama umur investasi.
mbak fany
BalasHapus