Kamis, 06 Juni 2013

RESENSI


A. Pengertian Resensi

Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.

B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Ahli

Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

C. Tujuan Resensi

Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku

D. Jenis-jenis Resensi

Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.

E. Unsur-unsur Resensi

Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

F. Tahap Penulisan Resensi

Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

G. Tips Menulis Resensi

Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Sumber :


TUGAS RESENSI

Resensi Film “Habibie dan Ainun”


Judul                : Habibie dan Ainun
Pemeran           : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Hengky Sulaiman, Bayu Oktara
Sutrada            : Faozan Rizal
Genre               : Drama
Produser          : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi           : MD PICTURES

Alkisah ada seorang pemuda yang bernama Rudy Habibie dia merupakan seorang yang jenius dan ahli dalam membuat pesawat terbang. Semantara Ainun sendiri adalah seorang wanita muda yang jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai seorang dokter di masa itu.

Pada tahun 1962 ada dua teman di masa SMP (Ainun Habibi) bertemu lagi di koata kembang (Bandung). Dengan pertemuan itu Habibie jatuh cinta pada Ainun.Dan Ainun lebih jatuh cinta lagi dan mengiginkan imam seperti Habibie. Dan pasangan sejoli (Ainun Habibi) melangsungkan pernikah di Jerman. Ainun Habibi bermimpi dan ingin Cinta mereka berdua terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dan dinginnya cuaca di Jerman serta kesendirian dan godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke negara Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.



            Kelebihan dari film ini adalah Sutrada mampu mewujudkan kisah cinta yang baik antara BJ. Habibie dan (Alm.) Ainun .Film ini diangkat dari memoar Habibie dan ainun yang dikarang oleh BJ Habibie sendiri, yang sebenarnya ditujukan sebagai terapi menulis untuk mengurangi kesedihan sang mantan presiden. Setelah menyaksikannya sendiri, saya pun baru menyadari betapa indah dan menariknya kisah cinta sang mantan presiden ini. Diwarnai dengan soundtrack yang pas dengan jalan cerita. Pemandangan alam nan indah di Jerman. Dan akting dua tokoh utamanya yang sangat maksimal dan mampu menjadikan film ini begitu indah untuk disaksikan.

            Kelemahan dari film ini adalah pada saat BJ. Habibie dan Ainun menikah tidak terlihat adegan yang membuat para penonton terharu, seharusnya pada adegan itu lebih bisa membuat penonton bahagia dan kemudian terharu. Lalu pada saat Ainun sakit adegan tersebut terlalu diburu-buru, setelah sepanjang film nampak energik, di akhir film seolah-olah dipaksakan dan diburu-buru sakit parah sampai meninggal. Dan ketika Ainun ditutup dengan selimut saya memiliki perasaan yang datar saja melihat adegannya. Jujur saja adegan habibie asli yang mengusap-usap batu nisan ainun di akhir film justru lebih memeras air mata penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar