A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal
dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti
melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan
recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku
dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk
mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun
film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya
tersebut.
B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Ahli
Berikut ini adalah pengertin
resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam
Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan
atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan
buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi
dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan
dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984)
resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya
tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas,
atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan
pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan
bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah
laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya,
benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung
dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi
sampul buku.
C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi
ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui
gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara
ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan
kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan
alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis
buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
D. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu
resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari
keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu
resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi
yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi
dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di
atas tidak baku
karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
E. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat
unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan
berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan
resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki
keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan
memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta
cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang
sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan
kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya
berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut
ditujukan.
F. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan
tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu
dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut
adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan
mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku
yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting
di dalamnya.
b. Membuat isi resensi,
diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang
buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis
besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku
yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut
bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan
karya, EYD dan sistematika resensi.
G. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam
menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru
nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang
akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit,
tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan
latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau
pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan
kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari
buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah
saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau
tidak.
Sumber
:
TUGAS RESENSI
Resensi Film “Habibie dan Ainun”
Judul : Habibie dan Ainun
Pemeran : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno,
Hengky Sulaiman, Bayu Oktara
Sutrada : Faozan Rizal
Genre : Drama
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi : MD PICTURES
Alkisah ada
seorang pemuda yang bernama Rudy Habibie dia merupakan seorang yang jenius dan
ahli dalam membuat pesawat terbang. Semantara Ainun sendiri adalah seorang
wanita muda yang jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai seorang dokter di
masa itu.
Pada tahun 1962
ada dua teman di masa SMP (Ainun Habibi) bertemu lagi di koata kembang (Bandung). Dengan
pertemuan itu Habibie jatuh cinta pada Ainun.Dan Ainun lebih jatuh cinta lagi
dan mengiginkan imam seperti Habibie. Dan pasangan sejoli (Ainun Habibi)
melangsungkan pernikah di Jerman. Ainun Habibi bermimpi dan ingin Cinta mereka
berdua terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dan dinginnya cuaca di
Jerman serta kesendirian dan godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke
negara Indonesia
mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Kelebihan
dari film ini adalah Sutrada mampu mewujudkan kisah cinta yang baik antara BJ.
Habibie dan (Alm.) Ainun .Film ini diangkat dari memoar Habibie dan ainun yang
dikarang oleh BJ Habibie sendiri, yang sebenarnya ditujukan sebagai terapi
menulis untuk mengurangi kesedihan sang mantan presiden. Setelah menyaksikannya
sendiri, saya pun baru menyadari betapa indah dan menariknya kisah cinta sang
mantan presiden ini. Diwarnai dengan soundtrack yang pas dengan jalan cerita.
Pemandangan alam nan indah di Jerman. Dan akting dua tokoh utamanya yang sangat
maksimal dan mampu menjadikan film ini begitu indah untuk disaksikan.
Kelemahan
dari film ini adalah pada saat BJ. Habibie dan Ainun menikah tidak terlihat
adegan yang membuat para penonton terharu, seharusnya pada adegan itu lebih bisa
membuat penonton bahagia dan kemudian terharu. Lalu pada saat Ainun sakit adegan
tersebut terlalu diburu-buru, setelah sepanjang film nampak energik, di akhir
film seolah-olah dipaksakan dan diburu-buru sakit parah sampai meninggal. Dan ketika
Ainun ditutup dengan selimut saya memiliki perasaan yang datar saja melihat
adegannya. Jujur saja adegan habibie asli yang mengusap-usap batu nisan ainun
di akhir film justru lebih memeras air mata penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar